BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Permasalahan
Bimbingan
Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu
individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai
persiapan-persiapan agar pelayanan yang diberikan optimal. Persiapan yang
dimaksud adalah meliputi perencanaan yang merupakan fungsi dasar atau
fundamental.
Bimbingan
dan konseling merupakan suatu bentuk layanan pemberian bantuan kepada individu
yang mempunyai suatu masalah. Layanan bimbingan dan konseling ini dapat dibagi
menjadi 2, yakni bimbingan konseling individu dan bimbingan konseling kelompok.
Bimbingan konseling individu dilakukan secara sendiri atau individual saja,
tidak ada orang lain yang ikut di dalamnya kecuali konselor dan individu itu sendiri.
Sedangkan bimbingan dan konseling kelompok itu dilakukan secara bersama-sama
dan berkelompok. Biasanya disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan apa yang
sedang dihadapi atau berdasarkan masalah-masalah yang sama antara seseorang
dengan orang lainnya. Dengan adanya pengelompokkan ini akan dapat lebih mudah
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara berkelompok.
Dalam
layanan bimbingan konseling kelompok ini juga akan dibahas tentang bagaimana
tahap-tahap perkembangan kelompok. Tahap-tahap perkembangan kelompok ini
dapat dijadikan sebagai pedoman atau panduan dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling kelompok.
B.
Rumusan Dan Pertanyaan
1.
Apa persamaan bimbingan kelompok dengan
konseling kelompok dan psikoterapi kelompok
2.
Apa perbedaan bimbingan kelompok dengan
konseling kelompok dan psikoterapi kelompok
C.
Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1.
Agar kita bisa dengan mudah membedakan anatara
bimbingan kelompok, koseling kelompok dan psikoterapi kelompok melalui
pembahasan pada makalah ini
2.
Manfaat dari pembahasan ini adalah untuk
mempermudahkan kita dalam mempelajari tenang perbedaan antara bimbingan
kelompok, konseling kelompok dan psikoterapi kelompok yang dilihat pada aspek
masalah tujuan dan pemberian bantuan.
D.
Metode Pembahasan
Metode
pembahasan yang digunakan disini yaitu dengan menggunakan beberapa literasi
seperti buku yang diterbitkan oleh Penerbit Universiatas Negeri Malang dan juga
kita menggunakan beberapa jurnal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian
Teoritis
·
Menurut Prayitno ( 1995 : 62 ) menyatakan Bimbingan kelompok
berarti memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan
konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu upaya bimbingan kepada
individu-individu melalui kelompok.
·
Menurut Prof. Mungin (2005 : 17) menyatakan bimbingan
kelompok adalah suatu kegiatan kelompok di mana pimpinan kelompok menyediakan
informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih
sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai
tujuan-tujuan bersama.
·
Menurut Juntika (2003 : 31),bimbingan kelompok merupakan
bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan
kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas
masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.
- Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan konseling yang di selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjdi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir).
- Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah suatu proses antarpribadi yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari.
- Menurut Gazda (1989) dalam Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang memusatkan diri pada pikiran dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti sikap permisif, orientasi pada kenyataan, katarsis, saling pengertian, saling menerima dan membantu.
- Psikoterapi kelompok adalah terapi di mana orang yang memiliki penyakit emosional yang telah dipilih secara cermat ditempatkan ke dalam kelompok yang dibimbing oleh ahli terapi yang terlatih untuk membantu satu sama lainnya dalarn menjalani perubahan kepribadian. Dengan menggunakan berbagai manuver teknik dan gagasan teoritis, pembimbing menggunakan interaksi anggota kelompok untuk membuat perubahan tersebut.
Menurut
Berg Dan Landreth (1979) Persamaan dan
Perbedaan konseling kelompok, bimbingan kelompok dan psikoterapi kelompok.
|
|
|
Bimbingan
Kelompok
|
Konseling
Kelompok
|
Psikoterapi
kelompok
|
|
Fasilitator
|
1.
|
Guru
|
Konselor atau psikolog dengan
latihan khusus bekerja dengan kelompok
|
Psikoterapis khusus
|
|
2.
|
konselor
|
Petugas yang di didik khusus
untuk menangani kelompok pengembangan pribadi
|
Petugas yang mempunyai latar
belakang dan latihan menangani individu yang “abnormal”
|
|
|
3.
|
Petugas pemberi bantuan yang profesional
|
|
|
|
|
4.
|
Siapa saja yang mempunyai
keterampilan khusus untuk melaksanakan bimbingan
|
|
|
|
|
|
1.
|
Instruksional
|
Kelompok latihan berstruktur
atau kurang berstruktur
|
Kelompok kurang berstruktur
|
|
2.
|
Informasi
|
Berpusat pada proses kelompok
dan persaan anggotanya
|
Berpusat pada proses kelompok
dan persaan anggotanya
|
|
|
Metode
|
3.
|
Berorientasi pada materi yang
diajarkan
|
|
|
|
4.
|
Penyaian terstruktur,
presentasi, ceramah, atau diskusi
|
|
|
|
|
Anggota
|
1.
|
Setiap individu dapat
mengikutinya sejauh informasi yang diberikan dapaat memenuhi kebutuhannya.
|
Individu normal yang
mempunyai masalah penyesuaian yang msih dapat diatasi.
|
Individu yang neurotis dan
psikotis yang membutuhkan perawatan pengubahan kepribadian
|
Perbedaan antara bimbingan
kelompok, konseling kelompok, dan psikoterapi kelompok (yalom 1985 dalam DiDi
tradisi)
|
No
|
Aspek
|
Bimbingan kelompok
|
Konseling kelompok
|
Psikoterapi kelompok
|
|
1
|
Tujuan dan fungsi
|
Pencegahan masalah
pengembangan pribadi
|
Pemecahan masalah pribadi
pencegahan masalah pengembangan pribadi
|
Sengaja dibuat lebih ambigu
dan memilki tujuan yang brubah-ubahdan berkembang terus
|
|
2
|
Jumlah anggota
|
2-15 orang
|
2-7 orang
|
5-10 orang, tetapi jumlah
yang ideal untuk kelompok terapi interaksional adalah 7 atau 8 orang
|
|
3
|
Karakteristik anggota
|
Heterogen-homogen
|
Homogen
|
Heterogen-homogen
Terbuka-tertutup
|
|
4
|
Bentuk kegiatan
|
Permainan intruksional
|
transaksional
|
Rekonstruktif, konfrontatif,
berorientasi tidak sadar, dan berjangka panjang
|
|
5
|
Peran pembimbing
|
Fasilitator-tutor
|
Fasilitator terapis
|
Menciptaakan dn memelihara
kelompok, membangun budaya kelompok aktivasi dan aluminasi
|
|
6
|
Peran anggota
|
Aktif membahas topik yang
relevan dan bermanfaat bagi pencegahan masalah atau pengembangan pribadi
|
Aktif membahas masalah pribadi
serta berbagai dan memecahkan masalah orang lain atau daalam upaya
pengembangan pribadi anggota
|
Setiap anggota harus terus-menerus
berkomunikasi dan berinteraksi dengan anggota lainnya. Tanpa memandang
pertimbangan lain, perilaku aktual dari anggota kelompok menentukan nasib
kelompok itu
|
|
7
|
Suasana interaksi
|
Interaksi multi arah aktif
bernuansa intelektual, pemecahan dan pendalaman
|
Interaksi multi arah aktif
bernuansa intelektual, efeksional dan emosional
|
Interaksi dan berkomunikasi
terus menerus aktif
|
|
8
|
Teknik yang digunakan
|
Sosio-edukasional
|
Psiko-edukasional
|
Format kasus
|
|
9
|
Sifat dan materi pembicaraan
|
Masalah umum (melebar) tidak
memuat rahasia pribadi
|
Masalah pribadi (masalah yang
dibahas mendalam) memuat rahasia pribadi
|
Menangani orang yang
mengalami gangguan psikologis.
|
|
10
|
Lama dan frekuensi kegiatan
|
Sesuai dengan tingkat
pemahaman anggota tentang topik yang dibahas
|
Sesuai dengan tingkat
ketuntasan pemecahan masalah individual anggota
|
80 hingga 90 menit satu
hingga 5 kali seminggu
|
|
11
|
Evaluasi
|
Keterlibatan, pemahaman isi
dan dampak terhadap anggota kelompok
|
Keterlibatan kelemahan dan
dampak terhadap ketuntasan pemecahan masalah individual kelompok
|
-
|
B. Analisis
Komentar Penulis Kelompok
Menurut
kelompok kami, kami sependapat bahwa
bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang diberikan ada
individu dalam situasi kelompok. Karena dengan adanya bimbingan kelompok ini
kita dapat memberikan bantuan kepada individu secara berkelompok.
C. Kajian
intregasi nilai nilai islam
Artinya: “hak
seorang muslim pada muslim lainnya ada enam: jika berjumpa hendaklah memberi
salam; jika mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila
dimintai nasehat, maka nasehatilah ia; jika memuji Allah dalam bersin, maka
doakanlah; jika sakit jenguklah ia; dan jika meninggal dunia, maka iringilah
kekuburnya.” (HR Muslim)
Artinya: Demi
masa. Sungguh mereka dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan melakukan
amal kebaikan saling menasehati supaya mengikuti kesabaran dan saling
menasehati supaya mengamalkan kesabaran. (Al – Ashr [103] 1-3).
BAB III
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Bimbingan
kelompok merpakan proses emberian bantuan yang diberikan pada individu dalam
situasi kelompok. Konseling kelompok adalah suatu proses antarpribadi
yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari.
Psikoterapi kelompok adalah terapi di mana orang yang memiliki penyakit
emosional yang telah dipilih secara cermat ditempatkan ke dalam kelompok yang
dibimbing oleh ahli terapi yang terlatih untuk membantu satu sama lainnya
dalarn menjalani perubahan kepribadian. Tujuan psikoterapi kelompok
adalah untuk mengubah kepribadian klien dan perubahan ini memerlukan waktu yang
lama.
B. Rekomendasi
Dalam pembahasan
tentang bimbingan kelompok, konseling kelompok dan psikoterapi kelompok sudah
baik karena sudah menerangkan pengertian, tujuan, perbedaan dan persamaan
diantara ketiga materi.
Ketiga layanan ini
sudah baik digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh individu
secara kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar